Selasa, 21 Juli 2015

TINJAUAN PUSTAKA INDUSTRI GULA

2.1 Tebu

Tebu (Saccharum Officinarum L.) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis wilayah Indonesia. Tidak heran jika pada jaman dulu banyak   orang yang sudah menemukan tanaman ini dan diguanakn sebagai bahan pemanis  dari dahulu hingga sekarang ini, banyak pemanis lain tapi tidak ada yang dapat mengantikanya. Tebu merupakan suatu jenis tanaman rumput-rumputan yang dibudidayakan sebagai tanaman penghasil gula.
Menurut Loganadhan et al (2012) menyatakan bahwa tebu dapat menjadi salah satu tanaman yang dapat menyumbang perekonomian nasional dan sumber pencaharian bagi jutaan petani. Sebagai produk olahan tebu, gula merupakan komoditas penting bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia baik sebagai kebutuhan pokok maupun sebagai bahan baku industri makanan atau minuman. Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan gula saat ini meningkat, tetapi peningkatan konsumsi gula belum dapat diimbangi oleh produksi gula yang dihasilkan dalam negeri.

2.2 Gula

Gula merupakan salah satu bahan pangan pokok yang memiliki arti penting dan posisi yang strategis di Indonesia. Meskipun telah beredar bahan bahan pemanis lainnya, seperti : madu, gula merah, fruktosa, glukosa dan gulatropika namun preferensi masyarakat Indonesia terhadap gula tebu masih lebih tinggi. Alasan kepraktisan (bentuk butiran), ketersediaan, dan berbagai kelebihan lainnya menjadikan gula tebu sebagai pilihan utama (Churmen, 2001). Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan gula akan terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan daya beli masyarakat, dan pertumbuhan industri yang menggunakan gula sebagai bahan bakunya.
Salah satu penyebab rendahnya produksi gula nasional adalah bersumber dari penurunan luas areal dan penurunan produktivitas. Sebagai contoh, rendemen yang dicapai pada tahun 1970-an masih sekitar 10 persen, sedangkan rata-rata rendemen pada sepuluh tahun terakhir hanya 7,19 persen. Menurunnya rendemen tersebut selain disebabkan oleh faktor teknis di usahatani tebu dan belum selarasnya hubungan antara PG dan petani, faktor teknis di pabrik juga menjadi faktor penyebab (Susila, 2005).

2.2.1 Kandungan Gula

Gula adalah bentuk dari karbohidrat, jenis gula yang paling sering digunakan  adalah kristal sukrosa padat. Gula  digunakan  untuk  merubah rasa dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana seperti glukosa (yang  diproduksi  dari  sukrosa  dengan  enzim  atau  hidrolisis  asam) menyimpan energi yang  akan  digunakan  oleh sel.  Dalam  istilah  kuliner, gula adalah tipe makanan yang diasosiasikan dengan salah satu rasa dasar,yaitu manis
Tebu mengandung hidrokarbon yang terjadi dalam tanaman karena proses  fotosintesa.  Karbohidrat-karbohidrat  ini  terdiri  dari monosakarida   (glukosa, fruktosa), disakarida (sakharosa), dan polisakharida (selulosa). Dapat dilihat pada (Tabel 2.1) dalam fotosintesa terjadi reaksi antara CO2 dan H2O dibantu tenaga sinar matahari dan zat hijau daun (khlorofil) menghasilkan karbohidrat monosakarida dengan reaksi sebagai berikut : 6CO2 + 6H2O + kalori ------à C6H12O6 + O6.
Tabel 2.1 Komponen-komponen yang terdapat dalam tebu
Komponen
Jumlah (%)
Monosakarida
0,5 – 1,5
Sukrosa
11 – 19
Zat-zat organik
0,5 - 1,5
Sabut
11 – 19
Air
65 – 75
Bahan lain
12
  Sumber : Respati (1977)
Susunan  tebu  ini  tidak sama untuk semua  tebu, tergantung  pada  keadaan  tanah, iklim, pemeliharaan tanaman dan macam tebu. Sukrosa merupakan  komponen  yang akan dibuat menjadi  gula, sehingga  senyawa  inilah  yang  akan diambil  sebanyak - banyaknya  dari  tebu  untuk dipisahkan dari bagian-bagian lain dan dikristalkan menjadi gula. Sukrosa  adalah  karbohidrat  yang  mempunyai  rumus  molekul  C12H22O11,  disakharida   yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sifat-sifat fisik sukrosa dengan rumus  molekul  C12H22O11 menurut Respati (1977) adalah berbentuk kristal dan tak berwarna, mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter, berat jenis : 1,6 Titik lebur : 185 oC. Dalam suasana asam mudah terhidrolisa menjadi gula reduksi, peristiwa ini disebut inverse, dengan reaksi : C12H22O11 + H2O ----à C6H12O6 + C6H12O6 serta bersifat optis aktif ( memutar bidang polarisasi kekanan ).

2.2.2 Proses Pengolahan Gula

Menurut penelitian Purnama (2006)  pada  dasarnya alur produksi gula  terdapat 8 tahapan proses diantaranya :
1.    Stasiun pendahuluan merupakan tempat dimana menampung keseluruhan bahan yang akan diproduksi untuk menghasilkan nira (sari tebu). 
2.    Stasiun pengilingan merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat pemeras tebu untuk menghasilkan cairan gula yaitu air nira
3.    Stasiun pemurnian nira, merupakan tempat untuk menjernihkan nira dari kotoran- kotoran yang berada pada proses pemerasan atau pengilingan.
4.    Stasiun penguapan, merupakan suatu sistem dimana air perasan tebu (nira) dipanaskan dengan tujuan untuk menghilangkan sisa – sisa air yang masih bercampur dengan air nira, sebelum masuk ke pada proses selanjutnya.
5.    Stasiun pemasakan (boiling station) merupakan alat yang mempunyai fungsi sebagai proses pemanasan zat cair berupa nira yang tujuanya untuk menghilangkan sisa air dan menjadikan cairan nira menjadi pekat.
6.    Stasiun kristalisasi, merupakan tempat dimana dilakukan dengan suhu panas dan terdapat proses penggumpalan, karamelisasi, sehingga ketika dilakukan pengkristalan maka hasilnya menjadi padat gula yang akan diproses di proses berikutnya.
7.    Stasiun pemisahan, suatu tempat untuk memisahkan kumparan – kumparan nira yang sudah menjadi padatan gula untuk dipecahkan menjadi butiran – butiran gula.
8.    Stasiun pengemasan gula (packing) adalah proses akhir dalam pembuatan gula, dimana gula yang telah menjadi butiran-butiran kecil yang akan siap untuk dikemas dan didistribusikan.
Pabrik gula berfungsi memisahkan gula dari bahan-bahan non gula yang  terkandung  dalam  batang  tebu  dengan  efisiensi  yang  optimal. Kompleksitas  proses  melibatkan  berbagai  metode,  yakni  mekanis,  fisis, chemis ataupun gabungan dari ketiganya yang merupakan suatu kegiatan terpadu untuk proses pemisahan non gula sehingga akan didapatkan gula semaksimal mungkin.
Disamping menghasilkan produk utama berupa gula pasir, menurut Asriah (2007) pabrik gula juga menghasilkan produk sampingan, yaitu:
1. Tetes tebu adalah  hasil  sampingan  yang  diperoleh  dari  tahap  pemisahan  kristal gula. Hasil  sampingan  ini  masih  mengandung  gula  sekitar  50–60% asam  amino  dan  mineral.  Di  Indonesia  tetes  tebu  banyak  digunakan sebagai bahan baku industri MSG, alkohol, gula cair, asam sitrat dan asam asetat.
2. Ampas tebu merupakan hasil  sampingan  dari  proses  penggilingan  tebu.  Dari  satu pabrik dapat dihasilkan ampas tebu sebanyak 35–50% dari berat tebu yang digiling. Ampas tebu dapat digunakan sebagi bahan bakar tungku pabrik, bahan baku industri kertas dan  fibre board.
3. Blotong adalah  hasil  sampingan  dari  proses  penjernihan,  merupakan endapan dari kotoran nira. Blotong adalah bahan organik yang dapat  mengalami  perubahan  secara  alami,  maka  blotong  dapat menimbulkan bau yang kurang enak. Blotong dapat digunakan sebagai pupuk tanaman tebu, karena dapat berpengaruh baik pada pertumbuhan batang tebu. Produksi gula nasional menurun yang menyebabkan ketergantungan impor semakin besar dan bahkan terus meningkat.

2.3 Mesin Dan Peralatan  Industri

Pada suatu industri komponen mesin dan peralatan merupakan hal yang penting karena untuk melakukan proses produksi dari awal hingga akhir sampai menjadi produk jadi. Mesin merupakan alat yang memberi tenaga atau daya pakai secara mekanis pada setiap pesawat yang dapat memperbesar tenaga yang bekerja, atau singkatnya peralatan yang digunakan sebagai pengerak proses menggunakan motor atau tenaga elektrik. Sedangkan peralatan adalah alat yang dijalankan oleh tenaga manusia atau dijalankan secara mekanis oleh mesin untuk melakukan suatu pekerjaan (Kusumo, 2010).



Mesin dan peralatan yang digunakan di PG. MERITJAN terdapat beberapa  tahapan dalam melakukan proses produksinya diantaranya ada 6 buah stasiun yaitu :
1. Stasiun penggilingan
Mesin dan peralatan yang digunakan Cane Table, Cane Cutter, Unigrator, Unit Gilingan, Penampung Nira
2. Stasiun Pemurnian
Mesin dan peralatan yang digunakan Timbangan Boulogne, Juice Heater, Defikator, Sulfitasi NE, Flash Tank, Snow Boiling Tank, Door Clarifier, Rotary Vakum Filter, Penampung NE.
3. Stasiun Penguapan
Mesin dan peralatan yang digunakan Evaporator, Sulfitir/Sulfitasi NK, Kondensor, Peti Air dan Pompa Kondent, Peti Nira Penguapan
4. Stasiun Pemasakan
 Mesin dan peralatan yang digunakan Pan A-C-D, Peti pengaduk, Kristalizer.
5. Stasiun Puteran
Mesin dan peralatan yang digunakan mesin Putar LGF dan HGF, Peti Pengaduk, Peti Leburan
6. Stasiun Penyelesaian
Mesin dan peralatan yang digunakan talang Goyang, Vacum Trug, Blower

Cooler Bucket Elevator,Vibrating Screen, Timbangan Gula.

1 komentar:

  1. Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740

    BalasHapus