I. PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah
negara yang beriklim tropis yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Sehingga
sektor di bidang pertanian memiliki peranan yang sangat penting di Indonesia
karena mampu menyediakan banyak lapangan kerja, dan mampu mendukung sektor industri
baik industri hulu maupun industri hilir. Menurut Balai
Besar Industri Agro Bogor (2014) peranan penting dan strategis di Indonesia
dalam bidang pertanian ini karena didukung oleh ketersediaan bahan baku berupa
sumber daya alam yang cukup melimpah di dalam negeri yang bersumber dari sektor
pertanian, perikanan/kelautan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Raihan
nilai ekspor dari Sektor Agroindustri
dalam kurun waktu tahun 2012-2014
mengalami trend pertumbuhan sebesar 9,53%, dimana cabang industri hasil
hutan dan perkebunan mengalami trend pertumbuhan nilai ekspor sebesar 3,85%,
cabang industri makanan, hasil laut dan perikanan mengalami trend pertumbuhan
14,50% dan cabang industri minuman dan tembakau mengalami trend pertumbuhan
sebesar 10,25%.
Hasil pertanian yang terus
mengalami peningkatan khususnya di sektor perkebunan, hal ini pastinya tidak
lepas dari peranan pupuk sebagai salah satu faktor penting di sektor pertanian
khususnya perkebunan. Menurut Hasibuan (2006) pupuk adalah suatu bahan yang
bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam
tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara serta dapat memperbaiki sifat
fisik, kimia, biologi, atau kesuburan tanah dan tanaman. Dengan demikaian penggunaan pupuk yang tepat
akan menentukan kuantitas dan kualitas produk pertanian yang dihasilkan.
Kebutuhan pupuk baik organik maupun anorganik di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya permintaan dari sektor perkebunan. Menurut survey yang dilakukan Central Data Mediatama Indonesia (2011) kebutuhan pupuk organik mencapai 12,3 juta ton, tahun 2012 meningkat
mencapai 12,6 juta ton dan tahun 2013 di prediksi mencapai 12,9 juta ton, hal
yang sama juga terjadi dengan kebutuhan pupuk anorganik, terbesar adalah pupuk
urea dengan tingkat konsumsi rata-rata diatas 70%.
Kebutuhan pupuk baik organik maupun anorganik yang semakin meningkat, menyebabkan diperlukan sebuah
industri yang mengelolahnya, salah satunya yaitu perusahaan PT. Polowijo Gosari
perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang pembuatan pupuk anorganik. Perusahaan ini mampu
memproduksi pupuk dengan kapasitas 260.000 ton per tahun, yang diantara hasil
dari produksinya yaitu pupuk dolomit,
super dolomit, dan majemuk. (PT. Polowijo Gosari, 2013)
Kapasitas produksi yang besar pada suatu perusahaan pastinya digunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen dan agar
bisa bersaing dalam pasar. Dalam hal ini perusahaan pastinya membutuhkan sumber
daya manusia yang berkualitas serta adanya jaminan bahan baku. Hal lain yang
tidak kalah penting adalah adanya mesin dan peralatan yang digunakan dalam
perusahaan. Dimana mesin dan peralatan ini sebagai alat penunjang dalam setiap
proses pengolahan yang nantinya akan membantu dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi dalam perusahaan. Menurut Ahyari dalam
Alin (2009) Penggunaan mesin dan perlatan dalam sebuah industri sangat
diperlukan, bertujuan untuk memepermudah pekerjaan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya. Pemakaian mesin dan peralatan yang efisien dan terstruktur juga
dapat meningkatkan produktivitas suatu perusahaan atau industri, sehingga
kecukupan produksi barang atau produk senantiasa tercukupi dan memenuhi
permintaan pasar.
Produk pupuk
anorganik hasil produksi PT. Polowijo
Gosari sudah dikenal pada pasar domestik. Tebukti dengan adanya kapasitas
produksi 260.000 ton per
tahun. Hal ini pastinya tidak lepas
dari peran pentingnya mesin dan peralatan sebagai alat penunjang dalam
tercapainya proses produksi pupuk anorganik yang diterapkan pada
perusahaan PT. Polowijo Gosari.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapang
Tujuan dari Praktik
Kerja Lapang ini adalah:
1.
Mengetahui proses produksi pupuk
dolomit yang dilakukan pada PT. Polowijo Gosari, Gresik, Jawa Timur.
2.
Mengetahui mesin dan peralatan industri yang digunakan pada proses produksi pupuk
dolomit di PT.
Polowijo Gosari, Gresik, Jawa Timur.
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapang
Manfaat dari Praktik
Kerja Lapang ini antara lain :
1. Mendapatkan gambaran nyata tentang
proses produksi pupuk dolomit di PT. Polowijo Gosari, Gresik, Jawa Timur.
2.
Mengetahui mesin dan peralatan industri yang digunakan pada proses produksi pupuk
dolomit di PT.
Polowijo Gosari, Gresik, Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar