Senin, 25 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGEMASAN





I PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
Jenis-Jenis Kemasan                                                            
1.      Kertas, Karton, Karton Bergelombang (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil)
2.      Kemasan plastik kaku  (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil)
3.      Kemasan Fleksibel (Kemasan primer, perkembangannya meningkat pesat.)

4.      Logam  (Kemasan primer & sekunder, perkembangan menurun pesat.)
5.      Gelas (Kemasan primer, perkembangan relatif stabil)
6.      Karung  (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil),dll.
Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai konsumen tergantung pada kondisi bahan mentah, metoda pengolahan dan kondisi penyimpanan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan.
2.      Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, cahaya matahari, mikroorganisme.
3.      Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian.
4.      Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan.
5.      Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.                       
Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka kesalahan dalam hal memilih bahan baku kemasan, kesalahan memilih desain kemasan dan kesalahan dalam memilih jenis kemasan, dapat diminimalisasi. Untuk memenuhi persyaratan harus memiliki sifat :   
              1.Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).
  2.Bersifat inert (tidak bereaksi) ,Kedap terhadap air
  3.Relatif tahan terhadap panas,Mudah dikerjakan dan harganya relatif murah.

 
1.2  Tujuan
1.      Mahasiswa mampu mengklasifikasikan berbagai jenis dan kemasan
2.       Mahasiswa mampu membedakan berbagai jenis dan bentuk kemasan


II TINJAUAN PUSTAKA

Polypropylene mengandung bahan yang serba guna karena keras dan kuat namun masih memiliki fleksibilitas. Polypropylene juga memberikan daya resistensi kimiawi yang kuat. Polypropylene digunakan untuk membuat tempat menyimpan roti dan tas pakaian..PP memiliki densitas terendah dan titik leleh (150oC) tertinggi diantara semua jenis termoplastik. Dalam pengemasan, jenis plastik ini dapat digunakan dalam bentuk film fleksibel ataupun bentuk rigid. Selain itu, PP memiliki permukaan yang halus dan karakteristik leleh yang baik (Anonymous.2013).
Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakkan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli (Esti, 2007).
Bahan pangan dan hasil pertanian merupakan bahan yang rentan terhadap perubahan sifat sensoris, seperti perubahan rasa, tekstur, dan bentuk. Pengemasan adalah suatu cara untuk menjamin pengiriman suatu produk yang aman kepada konsumen dengan kuantitas dan kualitas yang tetap terjaga baik. Fungsi pengemasan makanan adalah untuk memberikan proteksi sehingga lebih awet, mempermudah penyimpanan, distribusi, promosi, dan sekaligus jaminan kepada konsumen serta berwawasan lingkungan (Syarief, R., 1989).
pengemasan juga merupakan suatu sistem terkoordinasi dalam menyiapkan peralatan untuk transportasi, distribusi, penyimpanan, retailing, dan penggunaan akhir. Pengemasan juga merupakan sebuah fungsi tekno-komersial yang ditujukan untuk mengotimalkan harga pengiriman dan memaksimalkan penjualan (Coles, et.al., 2003).
Dalam sistem pembotolan, proses pengisian bahan dan proses meletakkan tutup botol merupakan bahagian utama dari keseluruhan sistem tersebut. Kecepatan pemprosesan pada sistem pembotolan dikira semasa bahan dimasukkan ke dalam botol hinggalah kepada proses meletakkan tutup botol. proses pengisian bahan dan meletakkan tutup botol berlaku pada filling unit dan capping unit. Kedua-dua unit berkenaan menggunakan sistem pneumatik dan pengesan magnet (Julianti, 2006)




 VI DAFTAR PUSTAKA
 
            Anonim. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/ polyprophylene.
Coles, Richard, McDowell, Kirwan, M.J., 2003. Food Packaging Technology,  page 68-194, CRC Press,
Esti Rahayu1, Eny Widajati2*. 2007. Pengaruh Kemasan, Kondisi Ruang Simpan dan Periode Simpan terhadap Viabilitas Benih Caisin. Jurnal Penelitian Pertanian. Bul. Agron. (35) (3) 191 – 196 (2007).
Julianti, E dan Mimi, N. 2006. Teknologi Pengemasan. Laporan Penelitian.Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.
                                                                                                     


                          


               BY: YUSRON ANGGA YAHTADI
                                  Fb: Angga La
                                                                                                      
 



 







1 komentar: