I PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Plastik
merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaran-lembaran dan
mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Plastik dibuat dari resin baik
alami atau sintetik yang tersusun dari banyak monomer, yaitu rantai
paling pendek, sehingga terbentuk suatu polimer. Plastik dapat
diklasifikasikan menjadi 2 jenis berdasarkan struktur kimianya, yaitu liniar
bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus, dan jaringan tiga
dimensi bila monomer berbentuk 3dimensi akibat polimerisasi
berantai.Berdasarkan struktur kimianya, maka polimer dari plasik dibedakan atas
: 1. Linier, bila
monomer membentuk rantai polimer yang lurus, dan akan terbentuk plastik
thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu tertentu, melekat
mengikuti perubahan suhu dan sifatnya yang dapat balik (reversible)
yaitu dapat kembali mengeras bila didinginkan. 2.
Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuk tiga dimensi akibat
polimerisasi berantai, akan terbentuk plastik termoseting yang bersifat tidak
dapat mengikuti perubahan suhu dan irreversibel. Bila plastik
termoseting yang mengeras dipanaskan maka bahan tidak dapat lunak kembali,
tetapi akan membentuk arang dan terurai. Jenis plastik ini sering digunakan
sebagai tutup ketel seperti jenis-jenis melamin (Julianti dan Mimi, 2006). Adapun beberapa jenis kemasan
plastik yang sering digunakan antara lain : 1. Polyethylen,merupakan film yang lunak,
transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan
benturan serta kekuatan sobek yang baik. polietilen
mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi,
yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan 2. Low Density Polyethylen (LDPE),Sifat
mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat,agak tembus cahaya, fleksibel dan
permukaan agak berlemak.sedangkan plastik HDPE mempunyai sifat lebih
kaku,keras, kurang tembus cahaya dan kurang terasa berlemak. 3.
High Density Polyethylen (HDPE). Pada polietilen jenis low
density terdapat sedikit cabang pada
rantai antara molekulnya yang menyebabkan plastik
ini memiliki densitas yang rendah, 4. Polypropilena Polipropilen sangat mirip
dengan polietilen dan sifat-sifat penggunaannya juga
serupa.Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak,stabil terhadap
suhu tinggi dan cukup mengkilap. 5. Polivinil
Klorida (PVC), PVC mempunyai sifat kaku, keras,
namun jernih dan lengkap,sangat sukar ditembus
air dan permeabilitas gasnya rendah. 6.Vinilidin Khlorida (VC),Mengandung
dua atom klorin, merupakan bahan padat
yang keras, bersifat tidak larut dalam
sebagian besar pelarut dan daya serap
airnya sangat rendah. 7.Politetrafluoroetilen (PTFE),Bersifat sangat inert terhadap
reaksi-reaksi kimia. Polimer ini bersifat halus,berlemak dan
umumnya berwarna abu-abu. Koefisien gesekannya
sangat rendah sehingga menghasilkan permukaan yang tidak mudah lengket 8.Polistiren (PS),Bersifat
sangat amorphous dan tembus cahaya,
mempunyai indeks refraksi tinggi, sukar ditembus
oleh gas kecuali uap air.
1.2 Tujuan
1.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai macam jenis
kemasan plastik
2.
Mahasiswa mampu melakukan pengujian ketahanan kemasan
plastik terhadap ketahana bahan – bahan kimia
II.
TINJAUAN PUSTAKA
PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi
dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC, saat bersentuhan langsung
dengan makanan tersebut. Karena DEHA bisa lumer pada suhu 150 derajat celsius.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini
berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari
alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut seperti
plastik yang terbuat dari polietilena, seperti daun pisang yang lebih alami
(Sopyanhadi, 2008).
Plastik juga dapat mengurangi
kecenderungan bahan pangan kehilangan sejumlah air dan lemak. Plastik
polirtrlin dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang
diperoleh dari hasil samping industri arang dan minyak. Polietelin merupakan
jenis plastik yang paling banyak digunakan dalam industri karena sifat-sifatnya
yang mudah dibentuk, tahan terhadap berbagai bahan kimia, penampakannya jernih,
dan mudah digunakan sebagai laminasi (Dewandari, 2009).
Dari segi promosi kemasan berfungsi
sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan yang umum untuk
pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi
adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton (Mimi
Nurminah. 2002).
Penggunaan
plastik sebagai pengemas pangan terutama karena keunggulannya dalam hal
bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas,
berbobot ringan, tidak mudah pecah, bersifat transparan/tembus pandang, mudah
diberi label aneka warna,dapat diproduksi secara massal,harga relatif murah dan
beragai jenis pilihan bahan dasar plastik(Anonymous, 2012)
Salah satu
bahan plastik yang umum digunakan adalah polipropilen (PP). Monomer-monomer
penyusun rantai polipropilen adalah propilena yang diperoleh dari pemumian
minyak bumi. Propilena, merupakan senyawa vinil yang memiliki struktur : CH2=CH-CH3(Suyitno.
1990).
III.
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan
-
Berbagai jenis plastik
-
Minyak goreng
-
Larutan sabun
-
NaOH
-
Asam sitrat
-
Alkohol
3.2
Alat
-
Test Tube
-
Gunting
-
Timbangan
-
Kertas Isap
3.3
Prosedur Percobaan
1. Sifat – sifat kimia
dan bekstraksi bahan pengemas
a. Mengunting
bahan – bahan pengemas fleksibel (plastik) sebanyak 12 buah dengan ukuran 1x6
cm2
b. Menimbang
bahan bahan pengemas
c. Menuangkan
masing – masing pelarut (NaOH, Larutan sabun, minyak goring, asam sitrat) ke
dalam test tube (secara terpisah).
d. Memasukkan
bahan – bahan pengemas kedalam test tube yang telah di isi pelarut kemudian di
rendam selama 24 jam.
e. Mengangkat
bahan yang direndam kemudian dicuci dengan air (untuk yang menggunakan pelarut
NaOH, Asam sitrat dan larutan sabun) sedangkan untuk yang menggunakan pelarut
minyak goreng, bahan dibersihkan dengan kertas kemudian dicelupkan dengan
alcohol.
f. Mengeringkan
semua contoh kemudian dilakukuan penimbangan
VI. DAFTAR PUSTAKA
Dewandari,
K T. 2009. Pembekuan Cepat Puree mangga Arumanis dan Karakteristiknya
Selama Penyimpanan.Jurnal Pascapanen 6(1) 2009: 27- 33.
Nurminah,mimi.2002.Sifat Kemasan
Plastik dan Kertas,Serta Pengaruh Terhadap Makanan.Fakultas
Pertanian.Universitas Sumatra Utara
Sopyanhadi.2008.
Peranan Kemasan Plastik Terhadap Produk.Jurnal Nirmana Vol. 2, No. 1, Januari 2008: 92 – 103.
Suyitno. 1990. Bahan-bahan
Pengemas. PAU. UGM. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar